"MATILAH KAU" teriak seseorang "Brengsek, aku masih ingin menikmati kekayaan Gabriel" ucapmu dengan memegang perut yang telah berdarah akibat terkena tusukan pisau orang tak dikenal itu. "Hem em dimana ini" ucapmu dengan pelan yang langsung membuat Gabriel memanggil dokter. "Nona tidak apa apa tuan,lukanya tidak terlalu dalam" ucap dokter tersebut yang langsung membuatmu terkejut dan langsung melihat bekas luka diperutmu itu.
"Wah gila, aku hampir mati." Ucapmu yang langsung membuat Gabriel menjadi kesal secara tiba tiba dan langsung memegang dagumu dengan sangat keras. "Kau, ingat ini aku tak akan pernah membiarkanmu mati. Bahkan jika kau mati aku akan mencoba segala hal agar kau dapat hidup kembali" ucap Gabriel dengan nada dingin,namun masih kamu bisa dapati bahwa nada Gabriel sedikit bergetar karena ketakutan akan kehilanganmu.
"Hmm, bagaimana kalau kita langsung menikah. Aku mulai jatuh cinta dengan sifatmu itu" ucapmu sambil memegang bagian dada dan perut sixpack milik Gabriel. "Otot dada dan perutnya sungguh menggoda. Aku tak boleh kehilangan kehsempatan untuk memegang kedua bagian ototnya ini" ucapmu dalam hatu sambik mengulurkan sedikit bagian lidahmu.
"Apa kau sudah gila, bukankah kau tau aku telah menculikmu" ucap Gabriel dengan wajah merona karena kamu yang masih memegang otot dadanya. "Pftt haha, menurutmu kenapa keluargaku sampai sekarang belum bertindak. Itu semua karena mereka taunya bahwa aku sedang merencanakan untuk menikahi dirimu" ucapmu yang langsung mencium pipi kanan Gabriel.
"Hmm aku mencintai tubuh, sifat dan semua tentangmu Gabriel" ucapmu yang makin membuat wajah Gabriel sangat merah seperti kepiting rebus. "Aku juga mencintaimu mi amour" ucapnya yang langsung sigap mencium bibirmu.