Andreas House'
Di markas, semua anggota ANDREAS sedang berkumpul. Mereka bersantai seperti biasa. Askar-ketua ANDREAS sedang bermain gitar. Tiba-tiba Aiden datang dengan gugup dan panik
"Bos, Hazel Bos!!" teriak Aiden panik "Hazel kenapa?" tanya Askar dengan raut wajah datar "Hazel diculik Bos! Mau di perkaos" ucap Aiden panik "A-APA?" ucap Alan-perisai ANDREAS "Lo nggak bercanda kan?" tanya Askar kepada Aiden "Buat apa gue bercandain kayak gitu Bos!!" ucap Aiden "Ck nyusahin. Cepat, siap siap" ucap Askar sembari memakai sarung tangan dan jaket hitam nya "Kemana Bos?" tanya Aiden bengong "Bantuin gue tolongin Hazel" ucap Askar serius "Kar, emang lo tau tempatnya dimana?" tanya Reygan-wakil ketua ANDREAS "Tenang Rey, udah gue lacak pake GPS handphone Hazel" ucap Aaron "Bagus." ucap Askar "Bos Askar sebenernya peduli, cuman gengsi aja nggak sih" bisik Alan-perisai ANDREAS pada Aiden "Emang, gengsi doank selangit" bisik Aiden pada Akan "Bilang apa kalian? Bisik-bisik gitu" ucap Askar sinis "Nggak ada apa-apa kok Bos," ucap Aiden menutupi.
Askar dan teman-temannya pun berangkat ke tempat yang sudah dilacak. Mereka pun sampai di tempat tersebut. Alan, Reygan, dan Aaron menghajar beberapa anggota orang yang menculik Hazeline tersebut.
Askar dan Aiden menolong Hazeline yang sudah penuh luka luka, bahkan keningnya mengeluarkan darah segar seperti habis di pukul dengan tongkat. "Hazel.. Bangun" ucap Aiden menepuk pipi Hazeline "Aiden, lo jaga Hazeline disini. Gue mau kejar Bos mereka" ucap Askar sembari berlari mengejar Bos penculikan tersebut
Askar sudah mengejar Bos mereka, namun tak tertangkap. Dalang nya berhasil kabur. Askar pun kembali ke tempat Hazeline, lalu ia membawa Hazeline pulang. Karena, jika Askar membawa Hazeline pulang ke rumahnya. Bila-bila Hazeline malah di temukan oleh dalang penculikan tersebut.
Askar House' Hazeline terbangun di sebuah kamar dengan model klasik namun mewah. Yap, kamar Askar. "Akhirnya lo bangun juga" ucap Askar sambil membawa sebuah nampan berisi makanan dan minuman.