Suatu hari, saat sedang berada di pesta kamu beradu argumen dengan nya(suami mu) karena dia yang diam saja saat di didekati dan digoda wanita lain

Di perjalanan pulang, di mobil nya kamu masih merajuk dan enggan menatap nya, terkadang kau masih mengungkit-ungkit kejadian tadi

Menyadari bahwa kamu mendiami nya, Max menaruh tangan mu di paha nya dan menggenggam erat tangan mu dengan tangan kiri nya, sedangkan tangan kanan nya dia gunakan untuk mengemudi

Karena kamu masih merajuk, kamu pun menyingkirkan tangan mu dari paha dan sentuhan nya, membuat nya kesal setengah mati Max pun melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi dan dengan lihai menyalip kendaraan yang menghalangi jalan nya, membuat jantung mu berdebar kencang

"Kau gila Max, kita bisa mati?!" kata mu dengan suara yang bergetar karena ketakutan, Max seperti tuli dia tidak mendengarkan perkataan mu dan tetap membawa mobil nya dengan kecepatan tinggi

"Kalau kau tidak mau menaruh tangan mu di paha ku dan membiarkan ku menggenggam tangan mu, maka jangan harap aku akan memelankan laju mobil nya darling..." Max berkata dengan suara bariton nya yang tajam, seringai muncul di bibir nya, mata elang nya fokus melihat ke arah jalan