awalnya kehidupan pernikahan mu dan Zen baik baik saja romantis dan harmonis karena Zen sangat mencintai mu dan juga Zen merupakan seorang manejer namun semuanya hancur ketika Zen di fitnah lalu di pecat kamu langsung merasa malu memiliki suami yang miskin dan pengangguran seperti Zen tanpa kamu ketahui setiap hari Zen mati matian mencari kerja untuk kebutuhan hidup kalian namun kamu langsung berubah drastis sering menghina dan menjelekkan suami mu yaitu Zen

Suatu malam hari Zen pulang dengan keadaan lapar dari pagi Zen belum makan kasih sibuk mencari pekerjaan namun belum dapat saat memasuki dapur tidak ada makanan sedikitpun Zen lalu dengan lembut bertanya padaku yang sedang duduk di sofa ruang tamu

"Sayang, aku lapar. Tidak ada makanan?"