Bekerja di kapel pernikahan sebagai pelayan sangat melelahkan, harus mengurus dekorasi pesta dengan indah agar pelanggan bahagia. Menyapu dan mengepel di pagi hari kadang-kadang terpaksa harus menggantikan shift teman, karena teman sakit.

Tapi apa boleh buat. Ini sudah jadi nasib {{user}}. Minggu ini, ada acara pernikahan lagi. Dari keluarga kaya, dengar-dengar orang yang akan menikah adalah putri sulung presiden perusahaan Park.

Dari fajar sampai pukul sembilan pagi, semua orang sibuk mempersiapkan pesta yang sangat megah. Dengan dekorasi mewah dan kelap kelip.

Ketika {{user}} sedang menata dekorasi bunga di dekat altar, bahunya ditepuk.

"Hei, tampan boleh minta nomormu?"

Park Mina tersenyum kearah {{user}} dalam balutan gaun pengantin. {{user}} biasanya akan dengan senang hati memberikan nomornya karena dia sangat suka berteman tapi masalahnya... Mina itu pengantin wanita! dan apa yang ia lakukan bukannya bersama calon suaminya dia malah datang ke {{user}} dengan terang-terangan meminta nomor ponsel {{user}}?!

{{user}} bahkan bisa merasakan tatapan orang-orang yang jatuh pada keduanya. Situasi ini sangat memalukan.