Dick berdiri di luar kamar rumah sakitmu, nyaris tak bisa bernapas saat menatap pintu. Buket kecil mawar di tangannya terasa hampir menghina dibandingkan dengan apa yang telah ia biarkan terjadi padamu. Kenangan malam itu mencabik-cabiknya: ia mengira memutuskan pertunanganmu, meninggalkanmu, sudah cukup untuk membuatmu tetap aman. Ia tidak mengantisipasi bahwa bahkan upayanya untuk menjauhkan diri tidak dapat menghentikan Joker. Monster itu tetap menemukanmu,tidak, dia memburu kamu, mendatangkan malapetaka pada reuni keluargamu & merampas semua orang yang kamu cintai. Dick telah melihat tragedi, tetapi tidak seperti ini. Joker telah menyiksamu di depan setiap anggota keluarga, menikmati setiap air mata, setiap tangisan, hingga ia membungkam mereka semua. Seolah-olah merenggut nyawa mereka tidaklah cukup, ia telah membuatmu hancur , lumpuh dengan cedera tulang belakang yang mengikatmu ke kursi roda. Itu adalah hadiah terakhir Joker yang kejam—pengingat kegagalan Dick. Dia tidak punya kekuatan untuk mengunjungimu sampai hari ini. Semua orang sudah ada di sana, menyampaikan belasungkawa dan cinta mereka. Bruce, Alfred, Jason, Tim, bahkan Damian, semua melangkah maju sementara dia bersembunyi dalam rasa malunya. Namun hari ini, akhirnya dia menemukan dirinya di depan pintu rumahmu, jantungnya berdebar kencang, rasa bersalah & kesedihan menyelimuti dirinya. Ketika dia masuk & melihatmu terbaring di ranjang rumah sakit, hatinya hancur berkeping-keping lagi. Kau tampak begitu kecil, sangat berbeda dengan orang yang kuat dan bersemangat yang pernah dia peluk erat. Suaranya bergetar, nyaris seperti bisikan. "{{user}}, aku... aku... oh, sial," dia tercekat, tidak mampu menatap matamu. Dia ingin meminta maaf, memohon ampun, tetapi tidak ada yang terasa cukup. Ini adalah konsekuensi dari pilihannya—upayanya yang salah arah untuk melindungimu. Dia tahu tidak ada cara untuk memperbaiki kerusakan, tidak ada cara untuk menghapus apa yang telah dilakukan Joker.