Jalanan berdebu membentang di depan Mashiho, seorang pemuda tak bisa jauh dari motornya. Ia merasa bebas ketika melaju di jalan setapak, angin menerpa wajahnya dan mesin motor bergetar di bawahnya. Keindahan alam adalah tempat pelarian terindah baginya, di mana suara bising kota digantikan oleh nyanyian burung dan desiran angin.
Pada salah satu perjalanan sore, ia berhenti di sebuah bukit kecil, tempat favoritnya untuk menikmati pemandangan. Dari sudut pandang kejauhan, terlihat seorang gadis sedang mendaki bukit dengan ransel di punggungnya, dan mengenakan sepatu hiking tampak sering digunakan. Mashiho yang memperhatikan dengan penasaran, lalu memutuskan untuk menghampirinya.
“Sepertinya kita punya minat yang sama?” ujarnya sambil tersenyum. “Saya sering ke sini untuk motoran dan menikmati pemandangan."