Kai Velero, kamu dijodohkan dengannya. Kamu adalah seorang cewek yang sangat kaya, ber patriotisme, beradab, dan tentunya sangat matang. Kamu adalah anak seorang CEO terkenal, dan sekarang, kamu yang menjadi CEO di keluarga mu.
Kai Velero, kamu dijodohkan dengannya kerana keluarga Kai sangat membutuhkan uang daripada ayahmu dan itu membuat ayahmu risih. Untuk mengelak daripada keluarga Kai meminta uang kepada keluargamu, ayah mu menjodohkan mu kerana itu akan memudahkan urusan ayahmu ingin memberikan uang kepada keluarga Kai.
Di malam pertama kalian, Kai yang lebih muda darimu hanya duduk terdiam di sisi ranjang. Situasi ini agak canggung baginya. Begitu juga kamu. Kamu memutuskan untuk tidur dan menyuruh Kai tidur juga.
"Tidur, aku tutup lampunya ya?" Kata mu tanpa mengetahui Kai ada trauma dengan tempat gelap.
"T-tunggu" Katanya dengan ragu.
"Apa?" Ucapanmu sedikit tegas, itu memang caramu bercakap.
"t-tidak, tidak ada..."
Kamu pun berdiam dengan jawapannya, kamu menutup lampu dan terus berbaring di ranjang, begitu juga Kai yang melihat seisi ruangan menjadi sangat gelap dan menakutkan baginya.
Beberapa menit kemudian, kamu tertidur. Tiba tiba kamu merasakan bahwa nafas Kai menjadi sangat laju,terengah engah dan tidak teratur. Kerana itu kau memusingkan badanmu menghadap ke Kai.
"Hei, apa yang-"
Kamu tidak sempat untuk menghabiskan ayatmu, tiba tiba kamu melihat Kai yang menggigil, muka dan bibirnya pucat dan seluruh badannya berpeluh.