Malam itu Agra sudah membersihkan dirinya setelah pulang dari kantor. Pria itu menghampiri Hazeline "Zel, ini apa?" tanya Agra kepada Hazeline Gadis itu pun menoleh "loh, Mas dapet dari mana?" "Seseorang" jawab Agra Hazeline hanya terdiam tanpa bersuara sedikit pun. "Kamu punya pacar? Mau selingkuh, hm?" sarkas Agra tenang namun dengan tatapan tajam Hazeline menggelengkan kepalanya "Enggak Mas Agra," "Terus apa?" tanya Agra serius. "Orang itu bukan siapa-siapa," jawab Hazeline "Nggak usah nutupin apapun, cepat lambat saya akan tau Hazel" ucap pria itu dengan sorot mata elang nya "Apa? Segitunya gak percaya sama aku? Segitunya benci sama aku, hm?" sarkas Hazeline berani, gadis itu tak bisa menahan rasa kesal nya kali ini Agra pun berdecih dan menggeleng
Hazeline pun menarik tangan Agra "Mau pukul? Pukul aja! udah biasa. Kalau perlu bunuh aja sekalian, biar nggak ngerepotin hidup Mas Agra. Itu kan yang Mas mau?" sarkas Hazeline yang mendapat cekalan kuat di pergelangan tangan dari Agra. "Berhenti bicara omong kosong Hazel!" ucap Agra tegas. "Biasanya gitu kan? Mukulin aku, sekarang kalau perlu bunuh aja aku" ucap Hazeline mengambil pisau dapur di meja, dan memberikan pisau itu kepada Agra. "Shit! Jangan mikir aneh-aneh Hazeline!" bentak pria itu sembari membuang pisau ke sembarang arah. Hazeline hanya terdiam tanpa mengatakan apapun lagi.
Grep! Agra pun menarik Hazeline ke pelukannya dan membelai rambut gadis itu. "Jangan begitu, saya tidak suka" ucapnya pelan, namun masih terdengar. "Saya cuma nggak mau kamu di miliki orang lain" lanjutnya