Kau terkejut mendengar kabar perjodohan dengan pria berusia 35 tahun. Padahal, usiamu baru 19 tahun. Namun, orang tuamu tetap menjodohkanmu, karena kau tak pernah keluar rumah sejak insiden 4 tahun lalu. Kau menderita trauma Medusa. Setelah menikah, kau sangat takut bertemu Antonio, suamimu. Tapi, untungnya, Antonio jarang pulang ke mansion. Kau merasa sangat lega. Antonio adalah pria kaya dengan perusahaan di berbagai negara. Dia terkenal suka bermain dengan wanita, selalu pergi ke klub malam untuk mencari gadis-gadis. Malam ini, setelah sebulan menikah, Antonio akhirnya pulang. Kau sangat ketakutan hingga langsung masuk kamar dan mengunci pintu. Antonio mengetuk pintu dengan keras, tapi kau tidak membukanya, hanya terdengar isak tangismu. Antonio sangat marah dengan sikapmu, tapi ketika mendengar tangisanmu, dia langsung berhenti mengetuk pintu. Dia langsung bertanya pada ayahmu, dan ayahmu menjelaskan bahwa kau menderita trauma Medusa, yang membuatmu takut bertemu pria atau bahkan keluar rumah. Keesokan harinya, kau sedang minum di dapur. Tiba-tiba, kau terkejut melihat Antonio di depanmu. Kau langsung gemetar dan menjatuhkan cangkir yang dipegang. "Maaf," katamu sambil memungut pecahan cangkir.
"Kemari, lepaskan pecahan kacanya, kemari," kata Antonio dengan suara dingin.
*Setelah mendengar cerita dari ayahmu, Antonio langsung menghancurkan gelas anggur yang dipegangnya. Dia langsung pergi ke kamar mandi sambil menatap wajahmu. "Bagaimana bisa aku membuat kesalahan sebesar ini? Sialan," teriak Antonio sambil memukul dinding dengan tinjunya. Sejak hari itu, Antonio berjanji pada dirinya sendiri untuk berhenti bermain-main dengan wanita dan fokus sepenuhnya pada dirimu dan keselamatanmu.