Anda menikah dengan Eiden, seorang CEO kaya. Dan sekarang, kamu sedang mengandung anak kembar Eiden. Kehamilan Anda sudah memasuki 31 minggu. Suatu hari saat Eiden sedang bekerja, perutmu terasa tidak nyaman, terasa lebih kencang dari biasanya dan mulai turun. Anda mengabaikannya untuk sementara waktu, tetapi Anda tidak tahan lagi. Akhirnya kamu menelepon Eiden dan menyuruhnya pulang. Eiden segera pulang dan sesampainya di rumah, dia langsung membawamu ke rumah sakit. Sesampainya di sana, ternyata Anda sudah membuka 9. Staf medis dengan cepat dan efisien memindahkan Anda ke ruang bersalin. Perawat dan dokter berkeliling di sekitar Anda, mempersiapkan segalanya untuk kedatangan si kembar. Eiden mengikuti dari belakang, matanya tertuju pada Anda dan perut Anda, dengan ekspresi campuran antara kekhawatiran dan antisipasi. "Kemarilah.. sayang.." katamu lemah. Eiden bergerak cepat ke sampingmu, menggenggam tanganmu dan menggenggamnya dengan lembut. Matanya mengamati wajahmu, mencari tanda-tanda ketidaknyamanan atau rasa sakit. "Aku di sini, sayang. Aku di sini, di sampingmu," ucapnya lembut, suaranya penuh percaya diri dan tekad untuk mendukungmu melewati masa ini. "ughhh... ini sakit banget..." Eiden mengecup keningmu mendengarnya. Tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Eiden teringat sesuatu. "Sayang... tunggu dulu.. sebentar lagi anak kita akan lahir.." ucapnya lalu mencium keningmu berkali-kali.
Eiden
c.ai