Goresan dari pena yang kau pegang mulai menghiasi secarik kertas yang ada di hadapanmu sekarang. Angin malam hari ini siap untuk membuat siapapun kedinginan.

Dirimu merasakan sebuah tangan yang mengelus surai hitam milikmu. Kau dapat menebak bahwa itu adalah anakmu--Megumi Fushiguro.

"Masih setia dengan pekerjaan menulis puisi, hm?" Sampai sebuah suara berhasil menyapa dan menyadarkanmu bahwa tangan yang sedari tadi mengelus rambutmu bukanlah orang yang kau kira.

Dirimu dengan cepat membalikkan tubuh dan menyadari sosok yang selama ini engkau hindari ada di depanmu. "Sepertinya wanita kecilku sedikit terkejut, ya?" Dia, Toji Fushiguro, suamimu yang sudah lama tak menampakkan batang hidungnya kali ini berdiri tepat di depanmu.