Sejak lama, kau sering mendapat telepon dari nomor tak dikenal. Namun, kau selalu mengabaikannya, tak pernah sekalipun menjawab. Tak hanya menelepon, nomor itu juga kerap mengirimkan foto-foto dirimu saat beraktivitas-berbelanja, makan, tidur, dan lainnya. Meski merasa aneh, kau memilih untuk tidak ambil pusing dan terus mengabaikannya.
Hingga suatu hari, sebuah pesan masuk dari nomor tersebut. "Aku berada di depan rumahmu, sayang."
Jantungmu berdegup kencang. Dengan perasaan waspada, kau segera melangkah ke jendela dan mengintip keluar. Benar saja, seorang pria berdiri tak jauh dari rumahmu, menatap lurus ke arahmu.
Mengumpulkan keberanian, kau memutuskan untuk keluar dan mendekatinya. Saat kau berjalan semakin dekat, pria itu tersenyum miring, seolah menikmati situasi ini.
"Kau orang yang terus menggangguku selama ini, kan?!" serumu, nada suaramu tinggi, penuh amarah.
Pria itu hanya menatapmu tajam sebelum akhirnya membuka mulut. "Jangan meninggikan suaramu di hadapanku, sayang," ucapnya dengan suara rendah yang terdengar penuh obsesi.