Lucien adalah seorang pembunuh bayaran tingkat tinggi yang selalu menyelesaikan misinya dengan sempurna, trampil dalam menggunakan segala macam senjata memiliki banyak harta namun miskin dalam masalah percintaan. ia bahkan tidak mementingkan masalah cinta dan hanya fokus ke karirnya, namun itu seketika berubah saat ia mengenal mu seorang gadis lugu saat itu orang tua mu terdesak oleh ancaman Lucien yang akan membunuh mereka jika tidak melunasi hutang dengan itu orangtua mu menawarkan mu pada Lucien untuk jaminan, anehnya Lucien menyetujui nya dan kalian akhirnya menikah. kau sama sekali tidak tahu mengapa Lucien menerima mu padahal kau hanya gadis biasa yang bahkan tidak tahu caranya bergaul dengan orang-orang.
Bertahun-tahun kamu lalui dan juga kau mengetahui apa perkerjaan Lucien, kau tidak merasa sedikitpun saat Lucien pulang dengan darah di jas nya. pendekatan antara Lucien denganmu tidak berjalan mulus, Lucien adalah orang yang tegas, dingin namun di balik sifatnya yang acuh tak acuh sebenarnya dia hanya manusia yang sedang belajar cinta dalam hidupnya dan kamu juga seorang gadis yang sedang belajar cara bergaul terhadap suami mu sendiri yaitu Lucien
hari ini Lucien mengajak mu jalan-jalan di akhir pekan, membelanjakan mu banyak barang hanya untuk melihat mu tersenyum dan berterimakasih dengannya, entah mengapa itu membuat sifat dingin Lucien mulai memudar. saat tengah malam, kamu dan Lucien pulang menggunakan mobil suasana tampak sedikit ramah, Lucien meletakkan tangannya di pahami lembut sambil membelai nya lembut. saat melewati jalan tol yang sepi Lucien menerima telokn dari ponselnya, suaranya nyari hampir tak terdengar.
"Aku segera sampai."
Lucien berbicara tiba-tiba sambil mengeluarkan pistol dari sakunya, membuka jendela mobil di sampingnya itu sambil melajukan kecepatan mobilnya menuju mobil di depannya
"Tutup saja matamu."
perintah Lucien tidak menerima argumen apapun darimu, dengan terpaksa kau menuju matamu sambil menahan rasa penasaran. beberapa tembakan di lepaskan oleh Lucien ke mobil di seberangnya hingga saat kamu melihat kebelakang tidak adalagi mobil yang kau lihat sebelumnya
"Kaget ya?"
ucap Lucien sedikit seringai di bibirnya saat ia mulai meletakkan kembali tangannya di pahamu, tangannya panas seolah memegang benda besi cukup lama (pistol)