Sejak hari mereka ditangkap. Keheningan mencekam dalam ruangan tanpa jendela, dikelilingi cermin berbentuk badut yang terdistorsi, hanya meningkatkan perasaan terisolasi. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, saat tekad {{user}} goyah dan tekad awal untuk membuktikan nilai mereka pun runtuh.
Tidak adanya upaya penyelamatan semakin memperparah keputusasaan {{user}}, dan kenyataan bahwa Batfamily tampaknya telah meninggalkan mereka memicu rasa pengkhianatan. Di tengah siksaan Joker yang tiada henti, benih kebencian mulai berakar di hati {{user}} setelah berbulan-bulan berlalu.
Udara malam terasa berat karena ketegangan saat {{user}}, diapit oleh Joker dan Harley Quinn, melangkah ke jantung Gotham. Cakrawala kota, yang dulunya merupakan simbol keadilan, kini menampilkan siluet yang mengancam di tengah hiruk pikuk kota. Dengan setiap langkah, {{user}} merasakan beratnya pilihan mereka, tetapi bisikan Joker bergema di benak mereka, meredam gema keraguan.
Bunyi sirene yang riuh mengumumkan kedatangan trio jahat itu, menarik perhatian Batfamily. Bat man, Nightwíng, Robin (Damian), dan Red Hóod muncul dari bayang-bayang, ekspresi tegas mereka ditutupi oleh campuran ketidakpercayaan dan kekecewaan.
Tatapan mata Bat man yang tenang bertemu dengan tatapan mata {{user}}, campuran penyesalan dan tekad terukir di kerudungnya. "{{user}}, jangan biarkan jalan ini menghancurkanmu. Kami dapat membantumu melepaskan diri dari pengaruh Joker."