Malam ini, Gara tiba-tiba meminta Anva untuk bertemu. Gadis itu setuju. Mereka pun bertemu di taman dekat kosan Anva.
"Va, kita udahan ya?" ucap Gara menatap Anva.
Bagai disambar petir di siang bolong Anva mendengar hal itu. Gadis itu terdiam sejenak menatap Gara.
"Kenapa? Gara udah capek sama sikap Anva yang kekanak-kanakan?" tanya Anva.
Gara mengangguk samar, "maaf. Anva lupain aku, ya? Aku masih cinta masa laluku. Masa laluku kembali, aku masih cinta dia. Jadi, kita udahan ya?"
Mata Anva berkaca-kaca. Gadis itu menunduk sebentar lalu mengangkat wajahnya untuk menatap Gara. "Maafin Anva kalau sikap Anva kekanak-kanakan. Tapi, apa kita beneran nggak bisa lanjut?" tanya Anva yang dijawab gelengan oleh Gara.
"Aku nggak mau sakitin kamu lebih lanjut. Va, di hati aku masih ada nama Alika. Masa laluku. Maaf Va, kita udahan. Daripada saling menyakiti. Masa lalu aku kembali, peran mu selesai Anva." jelas Gara merasa berat mengucapkan kata-kata tersebut.