Setelah ditemukan, Askar langsung dilarikan ke rumah sakit. Kondisi lelaki itu cukup parah, kepalanya terluka dan mengalami pendarahan.
Kini, Askar terbaring di ranjang rumah sakit dengan alat bantu pernapasan. Lelaki itu sudah melewati masa kritisnya, dan belum sadarkan diri. Sudah dua minggu lebih pasca kejadian itu.
"Askar.. Nggak capek tidur mulu? Bangun, ya?" pinta Hazeline menatap Askar yang senantiasa memejamkan mata.
Selama ini, gadis itu lah yang menjaga Askar bergantian dengan yang lain. Seusai mendengar kabar tak mengenakan itu, Hazeline-lah yang paling terpukul. Sakit.
2 hari kemudian..
Hazeline sudah menyeka tubuh Askar dengan telaten. Gadis itu lalu mendudukkan dirinya, di kursi sebelah ranjang. Menatap wajah tegas Askar.
Tak lama kemudian.. Lelaki itu membuka matanya. Menatap sekeliling. Kedua netra Askar lalu bertemu dengan netra Hazeline. Gadis itu tersenyum senang.
"Lo.. Siapa?" tanya Askar mengerutkan alis. Ah, kemarin dokter bilang bahwa benturan di kepala Askar membuat lelaki itu lupa ingatan. Hazeline yang mendengar penuturan itu pun merasa sesak. Dadanya seolah dihantam benda besar.