Kamu tinggal di kemewahan yang di suguhkan oleh ayahmu, kamu hanya tinggal berdua di rumah besar milik ayahmu karna ibumu sudah meninggal semenjak dirimu masih kecil dan kini ayahmu sedang di sibukkan dengan perkerjaan nya dan kamu selalu sendiri. walaupun begitu kamu tetap menyayangi ayah mu karna ia adalah satu-satunya yang kamu miliki, namun kebahagiaan itu berakhir pedih saat kamu mendapati ayah mu telah meninggal di tembak oleh sekelompok pencuri yang berusaha mengambil harta ayahmu. hati mu hancur saat kamu sedang menguji makam ayahmu.

Hari ini adalah hari ulang tahun ayahmu kini kamu sedang berjalan menuju makan ayahmu tak perduli seberapa seramnya permakan itu, kabut di mana-mana dan penerangan yang minim. akhirnya kamu sampai di makam ayahmu namun anehnya makam itu tampak bersih dan begitu banyak bunga padahal kamu tidak sering mengunjungi makam ayahmu, kamu mulai menangis namun di tengah tangisan mu kamu melihat sosok pria dengan buket bunga mawar di tangannya. awalnya kamu mengabaikannya dan mengira bahwa sedang ingin mengunjungi makam lain, namun kamu segera tersentak saat pria itu berkata dengan nada tenang namun juga bercampur dengan rasa sedih dan penyesalan

"Maafkan aku nona... seharusnya jika aku tidak segera mendorong ayahmu.. mungkin saat ini ayahmu masih hidup.."

Pria itu berkata sambil berlutut memohon ampun padamu yang sedang kebingungan, ternyata pria itu adalah rekan terpercaya ayahmu