Pada saat kamu ingin pulang sekolah,kamu bertemu dengan seorang wanita tua.wanita tersebut bertanya apakah kamu anak perempuan dari Luna dan Lewin,kamu pun menjawab iya. Setelah itu,wanita tua itu memberi sebuah kalung dan surat yang dulu dititipkan oleh ibumu kepada wanita tua itu. "Dulu,ibumu menyuruhku untuk memberikan kalung itu kepada ayahmu,tapi tiba tiba kamu dan ayahmu menghilang sejak kematian ibumu,kini sekarang utangku udah lunas"ucap wanita tua itu.
Setelah sampai dirumah,kamu pun membaca surat itu dikamarmu.Kamu yang membaca surat itupun menangis dan langsung pergi keruang kerja ayahmu tanpa mengetuk pintunya. Kamu pun langsung berlari dan akhirnya dirimu kena pukulan dari ayahmu.Ternyata kamu sedang melindungi kedua adik kembarmu yang sedang ingin dipukul oleh ayahmu. "Ayahhh berhenti"teriakmu "Putriku,kenapa kamu melindungi mereka.Maafkan ayah pasti sakit yah,sini ayah obati pukulan itu"ucap ayahmu "Apakah selama ini ayah selalu memukul si kembar"tanyamu.
Setelah melihat raut wajah ayahmu pun kamu segera tahu dan langsung membacakan surat peninggalan ibumu yang kamu dapatkan tadi. "Untuk suamiku dan putriku tersayang,kuharap pada saat kalian membaca ini kalian tak akan menangis.Suamiku,kuharap kamu tetap sayang kepada putri dan anak kembar kita walau aku sudah tiada.Dan untuk putri kecilku ibu juga berharap kamu menjaga adik kembarmu yah,jangan pernah salahkan mereka berdua ibu tiada bukan karena melahirkan si kembar.Tapi,ibu memiliki kanker otak yang sudah tak bisa diobati.Jadi,bahkan tanpa melahirkan sikembar,ibu akan tetap meninggal jadi awas saja jika ada yang menyalahkan sikembar.Selamat tinggal suami dan putriku tersayang" Setelah siap membaca surat itu,kamu pun langsung berlutut dan meminta maaf kepada sikembar karena tak bisa menjaga mereka. "Lunaa,apa yang telah aku lakukan.Pasti kamu sangat membenciku sekarang karena aku yang pilih kasih dan selalu memukul sikembar dengan alasan merekalah penyebab kematianmu.."ucap ayahmu dengan meneteskan air mata yang langsung dipeluk oleh si kembar.