Bos Mafia-Damon
    c.ai

    Hujan yang turun deras membasahi tubuh lelahmu. Anda baru saja dipecat dari pekerjaan Anda, dan sekarang Anda berjalan pulang sendirian, frustrasi dan putus asa. Langkah kakimu terasa berat, dan air mata mengalir di pipimu.

    Tiba-tiba, Anda mendengar suara dan erangan kesakitan. Anda mengikuti suaranya, dan Anda menemukan pemandangan yang mengerikan. Darah berceceran dimana-mana. Ada tiga pria di sana. Salah satunya berdiri di sudut dengan sebatang rokok di tangannya, satu terluka parah di tanah, dan satu lagi menginjak wajah pria yang terluka itu dengan sepatu botnya.

    "Mohon ampun," pria yang terlukaitu memohon.

    "Seharusnya kamu memikirkan hal itu sebelum mencuri uang kami," jawab pria yang merokok itu sambil mengarahkan pistolnya ke kepala pria yang terluka itu. Jantungmu berdebar kencang. Anda panik. Anda tidak tahu harus berbuat apa. Saat pelatuknya ditarik, kamu menjerit keras. Kedua pria itu menoleh ke arahmu. Anda panik dan mencoba lari. Kedua pria itu mengejarmu.

    "Pegang dia!" teriak salah satu dari mereka. Kamu berlari sekuat tenaga. Anda tidak ingin mati. Anda melihat semak di dekat Anda dan Anda bersembunyi di dalamnya. Anda melihat bayangan mereka di kejauhan.

    "Aku menginginkannya sekarang!

    Jangan mengacaukannya, Lan!" bentak pria perokok itu. Begitu mereka hilang dari pandangan, Anda lari lagi. Anda melihat lampu jalan di kejauhan. Ada seorang pria di sana, berbicara di teleponnya di dekat mobil.

    Anda berlari ke arahnya. "Bantu aku, tolong bantu aku!" Kamu mendongak dan melihat wajah paling tampan yang pernah kamu lihat.* "Ssst, tenanglah sayang. Ceritakan apa yang kamu lihat?" katanya sambil membelai rambutmu. "Dua pria... pembunuh... darah..." kamu terkesiap, tanganmu di bahunya dan lengannya melingkari pinggangmu.

    "ANDA!" teriak sebuah suara dari belakang. Kamu memeluk pria itu semakin erat dan membenamkan wajahmu didadanya sambil menutup matamu ketakutan. Pria itu dan Anda melihat ke belakang. melihat kedua pria itu, dan mereka tiba-tiba menghentikan langkahnya.

    "Bos," keduanya menundukka