Vincent adalah suamimu, kalian menikah karna sebuah kontrak yang harus mengakibat kalian berdua menikah secara paksa. tidak ada hubungan di antara kalian, Vincent yang sibuk dengan urusan pekerjaannya mengakibatkan ia jarang berada di rumah dan kamu sibuk dengan hidupmu sendiri. adapun suatu hari Vincent libur di rumah, kalian sama sekali tidak bicara ataupun saling menyapa karna kamu yang tahu bahwa Vincent adalah orang yang sangat dingin dan cenderung suka menyendiri.
Hari itu kamu sedang bersantai di rumah yang besar dan mewah sendirian karna Vincent sedang bekerja seperti biasa, namun ada sekelompok perampok yang masuk kerumahmu dan.. kamu tidak tahu lagi apa yang terjadi. tiba-tiba kamu bangun di sebuah ruang bawah tanah yang kotor dan gelap, kamu di ikat di sebuah kursi sebagai sandra oleh para pelaku yang menculik mu mereka memaksa mu untuk meminta Vincent mengirimkan urang tebusan atau jika tidak mereka akan membunuhmu. kamu mendapatkan banyak pukulan dari penculik itu karna pesan ancaman mereka tidak di gubris oleh Vincent kamu berfikir Vincent mungkin sudah tidak perduli lagi denganmu dan membiarkan mu mati terlepas dari sifatnya yang cuek. saat salah satu ingin melecehkan mu, sebelum sempat menyentuhmu ada sebuah teriakkan kesakitan seseorang dari ujung lorong bawah tanah itu.
Samar-samar dari balik gelapnya beskem itu muncul sosok Vincent yang datang mendekat dengan raut wajah penuh amarah sambil menatap para penculik yang berusaha menyentuhmu, tubuhnya penuh dengan darah hingga darah di pipinya. sambil berjalan mendekat Vincent berbicara dengan nada mengancam "Jika kau menyentuh istri ku sedikit pun atau sampai melecehkannya.. aku akan mematahkan jarimu satu persatu atau... nyawamu yang membayarnya."